IKHLAS KUNCI KESUKSESAN
Welcome to my blog..... Thank's to visit...! Jangan lupa? tinggalkan komentar anda...
Minggu, 01 Januari 2012
Tidak Belajar ???
“Tidak Belajar Sehari adalah Sebuah Kesalahan”
“Tidak Belajar Seminggu adalah Sebuah Kebodohan”
“Tidak Belajar Setahun adalah Sebuah Kemiskinan dan Kemelaratan”
“Dan TIDAK BELAJAR Seumur Hidup adalah Sebuah Warisan Yang Berbahaya buat Keturunan”
Yang Berdiri ''GobloG''
He... he.. Sobat Senyum, kadang-kadang kalau sudah masuk masa perpeloncoan mahasiswa baru atau ospek atau apapun namanya, suka ada kakak mahasiswa yang nyari muka dengan cara yang heboh, padahal posisi mukanya tetap pada tempatnya sehingga tidak perlu dicari-cari lagi.
Nih contohnya. Tiba-tiba di pagi hari dalam kelas yang semuanya diisi oleh calon mahasiswa baru, masuklah seorang kakak kelas dengan berakting marah yang luar biasa. “Kalian semua memang Goblok, masa semuanya tidak tahu yang namanya orang Goblok, dasar Goblok.... Ayo yang Goblok berdiri!” Ya terang aja tidak ada yang mau berdiri, karena selain takut dimarahin kan yang berdiri artinya goblok.
“Yang Goblok ayo berdiri!” perintahnya sekali lagi.... suasana kelas pun hening mencekam ... si Kakak mulai merasa puas, hatinya berkata, “He... he... gua kerjain lu semua!”. Tapi tiba-tiba ada salah seorang calon mahasiswa yang berdiri dengan sedikit ragu..
Kakak : (Membentak!) Hei Siapa kamu?
Doni : Saya Doni, Kak!
Kakak : O jadi ini rupanya orang yang membuat biang kerok, sehingga semuanya jadi goblok.
Doni : Maaf Kak, bukan saya ....
Kakak : Lha, bukan kamu! (Heran) Terus ngapain kamu berdiri dasar goblok!
Doni : Kata kakak kan tadi yang goblok harus berdiri..., terus terang Kak, saya ga enak melihat kakak berdiri sendirian ....
Hmm , Sobat Senyum, satu lagi peringatan buat kita, rupanya kita seringkali melupakan kesalahan kita dan seenaknya menyalahkan orang lain. Astaghfirullahal ‘aziim...
Nih contohnya. Tiba-tiba di pagi hari dalam kelas yang semuanya diisi oleh calon mahasiswa baru, masuklah seorang kakak kelas dengan berakting marah yang luar biasa. “Kalian semua memang Goblok, masa semuanya tidak tahu yang namanya orang Goblok, dasar Goblok.... Ayo yang Goblok berdiri!” Ya terang aja tidak ada yang mau berdiri, karena selain takut dimarahin kan yang berdiri artinya goblok.
“Yang Goblok ayo berdiri!” perintahnya sekali lagi.... suasana kelas pun hening mencekam ... si Kakak mulai merasa puas, hatinya berkata, “He... he... gua kerjain lu semua!”. Tapi tiba-tiba ada salah seorang calon mahasiswa yang berdiri dengan sedikit ragu..
Kakak : (Membentak!) Hei Siapa kamu?
Doni : Saya Doni, Kak!
Kakak : O jadi ini rupanya orang yang membuat biang kerok, sehingga semuanya jadi goblok.
Doni : Maaf Kak, bukan saya ....
Kakak : Lha, bukan kamu! (Heran) Terus ngapain kamu berdiri dasar goblok!
Doni : Kata kakak kan tadi yang goblok harus berdiri..., terus terang Kak, saya ga enak melihat kakak berdiri sendirian ....
Hmm , Sobat Senyum, satu lagi peringatan buat kita, rupanya kita seringkali melupakan kesalahan kita dan seenaknya menyalahkan orang lain. Astaghfirullahal ‘aziim...
Pola Masalah
Masalah yang dihadirkan Allah kepada kita bisa menjadi UJIAN tapi bisa juga menjadi AZAB. Tergantung kita menempatkannya. Dan tergantung dosa-dosa kita. Mulai saat ini, dengan keyakinan penuh dari hati, marilah kita selalu berpikir positif terhadap masalah yang datang silih berganti. Karena masalah adalah ibarat kesulitan yang menghadirkan suatu keistimewaan.
Mari kita perhatikan lebih seksama beberapa tanda semesta berikut. Layang-layang bisa terbang tinggi justru ketika gerakan angin berani ia hadapi, melawan arah angin bukan searah mengikuti. Pohon bisa tumbuh subur tinggi justru ketika diberi pupuk yang bau bukannya diberi minyak wangi. Makan terasa nikmat, justru ketika sudah lapar berat. Minum terasa menyegarkan justru ketika haus kian tak tertahankan. Bahkan sang bintang pun bisa terlihat terang, justru ketika sang bintang berani muncul di antara kegelapan malam.
Ya, ketika hadir sebuah masalah maka segeralah mengingat Allah lebih dalam dan lakukanlah INSTROSPEKSI, dan berpikirlah, “Apa yang sudah saya lukakan, sehingga hadir masalah ini?” Berpikir ke depan dan visioner itu sangatlah baik, tetapi melihat ke belakang sekilas saja, flash back, insya Allah akan membuat Anda menginjak gas mobil kehidupan Anda dengan lebih yakin.
Ibarat Anda sedang mengendarai mobil, tentunya membutuhkan kaca spion sebelum melakukan aksi terobosan yang memukau. Namun demikian, Anda dilarang untuk selalu melihat kaca spion, sebab bagaimanapun juga finish pasti ada di depan, tidak mungkin ia ada di belakang Anda. Ya, tak baik terlalu lama melihat masa lalu, maafkanlah ia, dan fokuslah pada kenikmatan Allah yang dihadirkan hari ini, seraya bergeraklah ke depan menuju kenikmatan-kenikmatan berikutnya.
Artinya, “kaca spion” yang saya maksud adalah kemampuan Anda untuk melakukan aksi INTROSPEKSI dengan cepat ketika masalah itu hadir menimpa Anda. Tanyakanlah ke dalam diri Anda, ke dalam hati yang terdalam di dalam diri Anda, di mana di sana ada ALLAH yang menggenggam hati Anda.
Tanyakanlah kepada hati Anda, artinya tanyakanlah kepada Allah. “Ya Allah, apa maksud semua ini, apa yang harus aku lakukan, aku berserah penuh pada keteraturan yang Engkau buat ya Allah”. Ketika AZAB/PERINGATAN yang menjemput Anda maka segeralah bertaubat dengan beristighfar, sedangkan tatkala yang hadir itu sebuah UJIAN maka sesungguhnya UJIAN itu hadir sebagai Anugrah, sebab berbagai ujian itulah yang melahirkan potensi dan kualitas Anda yang sejati di kemudian hari.
Ya, kadang kita masih bingung apakah Kesulitan yang hadir ini berupa AZAB/PERINGATAN ataukah UJIAN/ANUGERAH. Namun, Jika Anda sudah terbiasa membersihkan diri maka hati kecil Anda akan menginformasikan kepada Anda apakah masalah/kesulitan tersebut sebuah AZAB/PERINGATAN ataukah justru sebuah UJIAN/ANUGERAH.
Namun secara prinsip, berdasarkan apa yang penulis alami dan amati, ternyata apabila Anda mendapatkan kesulitan setelah sebelumnya Anda berlaku maksiat, maka kesulitan itu biasanya sebuah PERINGATAN/AZAB, dan ketika Anda mendapatkan kesulitan karena sedang meraih atau mengejar sebuah keinginan/impian/do’a, dan Anda pun tidak sedang berlaku maksiat, maka insya Allah kesulitan itu hadir sebagai UJIAN/ANUGERAH.
Semakin besar keinginan Anda, maka semakin kuat ujiannya. Tapi tak jarang pula Kesulitan hadir sebagai perpaduan antara Peringatan dan Ujian, perpaduan antara Azab dan Anugrah. Hal ini bisa saja terjadi disebabkan ketika Anda sedang mengejar sebuah impian, namun Anda pun tetap melakukan perbuatan maksiat, apalagi dalam mengejar impian itu, Anda terlalu ambisius sehingga nyaris lupa bersyukur, nyaris lupa menikmati kehidupan “saat ini” Anda, dan sibuk membayangkan kenikmatan “masa depan” Anda yang belum pasti. Tapi di balik itu semua, yakinlah bahwa setiap kesulitan yang diikhlaskan dan di-istighfarkan, insya Allah akan melahirkan kemudahan-kemudahan yang penuh dengan keberkahan.
Sahabat, ingatlah bahwa Anda tak perlu berlama-lama di episode INTROSPEKSI ini. Yang jelas tak perlu salahkan siapapun ketika Anda melakukan proses introspeksi ini. Mohon diingat, ini adalah sebuah aksi introspeksi bukanlah identifikasi. Introspeksi itu ke dalam sedangkan identifikasi itu seringkali keluar dan akhirnya berujung pada kesimnpulan bahwa masalah tersebut hadir karena kesalahan orang lain, dan Anda hanyalah korban. Dan itu pastinya kesimpulan yang merugikan Anda. Jangan pernah merasa menjadi KORBAN, apapun masalah Anda.
Sahabat Solusi, ketika masalah itu hadir maka ada pola standar yang harus Anda lakukan. Sungguh, bukan masalahnya yang menjadi masalah, tapi bagaimana sikap Anda ketika masalah itu hadir. Masalah itu adalah sebuah kepastian, tetapi sikap Anda dalam menghadapi masalah itu adalah sebuah pilihan.
Setelah Anda sukses berintrospeksi, maka lanjutkan dengan segera pada langkah AKSI SOLUSI yang luar biasa. Ketahuilah, bahwa Solusi dari masalah Anda seringkali tidak berada pada masalah-masalah yang Anda miliki. Tetapi Solusi Anda berada pada KEHENDAK ALLAH, dimana ALLAH memiliki kehendak bahwa DIA akan membantu Anda jika Anda mau membantu hamba-hamba Allah lainnya.
Itu sebabnya, mulai hari ini JANGAN LAGI MENYELESAIKAN MASALAH Anda dengan cara yang biasa. Tidak perlu habiskan energi untuk terlalu fokus mencari solusi dari permasalahan Anda. Sebab hakekatnya Anda secara pribadi tak memiliki kemampuan apapun untuk menyelesaikan masalah-masalah Anda. Hanya ALLAH yang mampu. Laa haula walaa quwwata illaa billaah.
Dalam Surat ALAM NASYRAH kita disuruh MENYELESAIKAN urusan kita dengan bersungguh-sungguh. Nah, tahukah Anda, Apakah URUSAN KITA itu?
Urusan kita bukanlah permasalahan pribadi kita, tapi urusan kita adalah membantu menyelesaikan permasalahan orang-orang di sekitar kita. Artinya apa? jika ENGKAU, ingin permasalahanmu beres, maka bantulah bereskan atau selesaikan permasalahan orang-orang di sekitarmu. Perhatikan hadist berikut.
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwa Rosulullah saw bersabda : "Seorang muslim dan lainnya adalah bersaudara, karenanya janganlah menganiaya saudaranya sendiri dan jangan membiarkannya tersiksa. Siapa saja yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan siapa saja yang memudahkan kesulitan orang lain, niscaya Allah akan melepaskan kesulitannya di hari Qiyamah. Dan barang siapa yang menutup aib orang lain, niscaya Allah menutupi aibnya di hari Qiyamah." (H.R. Muttafaq Alaih alias Bukhori-Muslim).
Sebetulnya, Masalah itu dihadirkan sebagai ujian apakah kita bisa bersabar dan bersyukur, atau dihadirkan sebagai azab agar kita kembali (taubat) dan istighfar (minta ampun).
Dan setelah itu kita bisa dekat kembali dengan-Nya, lalu fokus membantu sesama, jaga kualitas kekhusyuan Sholat dan ibadah lainnya, dan bertawakallah secara penuh kepada Allah SWT.
Sobat Solusi, jangan sampai gara-gara kita memiliki masalah, justru kita malah menjadi :
1. Tidak khusyu sholatnya
2. Tidak mau membantu sesama karena merasa bahwa "saya lah yang seharusnya dibantu".
3. Tidak bertawakkal kepada Allah SWT.
Jadi bantulah sesama maka Allah akan membantu kita. Nah, apakah makna ini semua? Sebelumnya, mari kita bayangkan, seandainya MANUSIA di seluruh dunia ini, hanya fokus kepada masalahnya masing-masing, maka bagaimana mungkin bisa terjadi sinergi yang baik. Bahkan, saya pun dulu pernah tidak jadi berbuat baik karena saya teringat atau fokus kepada masalah saya. Saat itu, ketika saya mau bersedekah kepada seseorang, tiba-tiba ada bisikan pikiran .. "Hai Zen, kok kamu ini ga tahu malu ya, kamu sendiri kan banyak hutang, eh malah sedekah.. apa gak malu sama Allah?" Astaghfirullah....
Sobat Solusi sekalian, mari kita ambil sebuah pembelajaran dari peristiwa tersebut, yaitu jangan sampai kita gagal berbuat kebaikan disebabkan kita fokus kepada masalah kita, cukuplah pengalaman ini menimpa saya.
Nah, kesimpulannya adalah ketika Anda hari ini sedang memiliki MASALAH, maka sebenarnya Anda sedang diberikan "tanda" oleh Allah bahwa ada orang-orang di sekitar Anda yang sedang butuh bantuan Anda. Pasanglah antene kebajikan itu, dan lakukan searching dengan hati terdalam Anda... kemudian rasakanlah.... lalu bantulah mereka...., maka perhatikan apa yang terjadi dalam kehidupan Anda ketika Anda berhasil membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka. Tak perlu heran jika justru masalah Anda secara AJAIB menjadi selesai tuntas, atas bantuan Allah SWT.
Bukan Masalahnya yang menjadi Masalah, tapi bagaimana sikap Anda ketika masalah itu hadir. Sebab, ternyata dengan washilah berbagai masalah itulah yang membuat Anda tetap berTAHAN dan berTUHAN. Itu sebabnya, Jangan besar-besarkan masalah Anda, sehingga Anda lupa membesarkan Allah, yang memberikan sousi dari masalah Anda.
So, jangan Katakan, "Wahai Allah, masalahku sangat besar," tapi katakanlah, "Wahai masalah, Allah itu Maha Besar."
sumber: cahayasemesta.
Frekuensi Cinta, Pelet, dan Santet
Alhamdulillah....
Rupanya hidup ini hanyalah permainan Frekuensi...., ingin berada di frekuensi yang mana kah kita hari ini, itu adalah pilihan kita sendiri...
Jika kita berbicara tentang KEMUDAHAN, berarti kita sedang membicarakan Frekuensi KEMUDAHAN. DAN kalau kita bicara Frekuensi KEMUDAHAN maka ada Frekuensi lainnya yang bernama KESULITAN. Dan Allah sudah memberikan DUA Pilihan kepada kita, ingin pilihan yang MEMUDAHKAN ataukah ingin pilihan yang MENYULITKAN. Hanya saja seringkali bahwa pilihan yang MEMUDAHKAN pada awalnya terlihat SULIT, begitupun sebaliknya.
Pada hakikatnya Allah tidak menyediakan KEMUDAHAN dan KESULITAN itu secara BERGILIRAN, tapi secara BERSAMAAN. Allah siapkan KEMUDAHAN itu 24 jam sehari dan Allah pun siapkan KESULITAN itu 24 jam sehari, kita tinggal mau pilih yang mana? FREKUENSI mana yang akan kita gunakan.
Itu sebabnya penting yang namanya LATIHAN. Sebab Latihan adalah usaha untuk "Menyamakan Frekuensi" dengan hal yang kita INGINKAN.
Kalau ingin bisa BERMAIN PIMPONG maka kita harus Latihan PIMPONG.
Kalau ingin bisa BERMAIN VOLLEY maka kita harus Latihan VOLLEY
Kalau ingin hidup MUDAH maka harus LATIHAN HIDUP MUDAH, yaitu hidup tanpa TERIKAT BEBAN.
Itu sebabnya, MEMAAFKAN itu adalah Latihan Hidup Mudah, Latihan Hidup Berlapang Dada, Latihan Hidup Bebas Beban Kotoran Hati; sehingga jika kita RAJIN MEMAAFKAN maka kita akan diselimuti oleh berbagai kemudahan.
"Memaafkan" adalah membangun FREKUENSI HIDUP MUDAH. Itu sebabnya orang yang enggan memaafkan ialah orang yang sedang bersukarela untuk hidup SULIT secara Sejati.
Selain MEMAAFKAN, berikut ini adalah beberapa LATIHAN HIDUP MUDAH :
1. Menyerahkan Beban kepada Allah (Tawakkal). Dengan Tawakkal maka hidup kita menjada ringan.
2. Bersyukur, dengan bersyukur berarti kita fokus kepada kemudahan dan kenikmatan, dan kita akan mendapatkan dan merasakan apa yang kita fokuskan.
3. Memberi Sedekah, dengan memberi sedekah berarti kita Melepas Berbagai Materi yang Memberatkan Kehidupan kita, karena seringkali materi yang ada itu mengikat jiwa kita. "Memberi Sedekah" adalah sebuah LATIHAN agar kita tidak membiasakan diri terikat kepada materi.
Nah, apakah hubungan FREKUENSI ini dengan Cinta, Pelet, dan Santet?
Anda adalah makhluk elektromagnetik yang memancarkan frekuensi. Hanya hal-hal yang berada dalam frekuensi yang sama dengan frekuensi yang Anda pancarkanlah yang bisa datang ke pengalaman Anda. Setiap orang, peristiwa, dan situasi di dalam hari Anda memberitahukan di frekuensi mana Anda berada. (Rhonda Byrne - The Secret)
Ayoooo... frekuensi apa yang hari ini sedang Anda pancarakan? lihat saja kondisi orang-orang di sekitar Anda, kondisi lingkungan yang ada di sekitar Anda, apakah banyak koruptor? hehe
Baiklah, disinilah pentingnya menyeimbangkan antara SYUKUR dan IMPIAN. Karena, kalau kita terlalu banyak bermimpi yang terjadi adalah kita akan kehilangan rasa syukur, kalau hanya fokus bersyukur tanpa bermimpi, maka akan tidak mudah untuk diduplikasikan.
Walaupaun ada yang komentar, "Pak, saya tak perlu impian, karena dengan saya terus bersyukur ternyata Allah memenuhi semua kebutuhan saya"..
Nah, dari pernyataannya ia masih mengetahui bahwa ia memiliki KEBUTUHAN artinya ia memiliki IMPIAN. Hanya saja, impiannya tidak dia umbarkan ke semesta, hanya dia "bisikkan" saja kepada Sang Ilahi Yang Maha Mendengarkan dan Maha Mengabulkan.
Artinya, sebetulnya kita semua PUNYA MIMPI, tapi ada yang TERANG-TERANGAN dan ada yang DIAM-DIAM, silakan saja dua-duanya boleh, yang tak boleh adalah TERANG-TERANGAN tak mempunyai impian, atau DIAM-DIAM menjadi putus asa karena tak kunjung sampai kepada impiannya.
IMPIAN memiliki Frekuensi...
dan SYUKUR pun memiliki Frekuensi..
Nah tugas kita, bagaimana caranya MENSELARASKAN Frekuensi Impian dengan Frekuensi Rasa Syukur. Caranya bisa dibaca pada note saya di www.cahaya-semesta.com yang berjudul "1 Jengkal".
Nah, sekarang kita masuk ke poin pembahasan utama, khususnya yang ditunggu oleh para bujang yaitu tentang Cinta, Pelet, dan Santet....
Sebelumnya, mohon keikhlasannya untuk mempersiapkan diri. Ya, silakan persiapkan diri Anda untuk rileks... tenang menerima kenyataan yang sedang dan akan terjadi.... tarik nafas yang dalaam...pelaaan..terus tariiik...tahan 4 hiitungan...hembuskan perlahan...ucapkan istighfar dan hamdalah....dan katakanlah "Ya Allah saya terima semua kenyataan yang akan ditulis oleh Kang Zain, maafkanlah ia, ampuni semua dosa-dosanya, dan maafkanlah kami semua. Dan kami serahkan semuanya kepadaMu, karena Engkaulah Pemilik Kebenaran Sejati".
Hmmm, oke saya rasa Anda sudah siap Sahabatku...
Anda tentunya sudah pernah Jatuh Cinta (atau Bangkit Cinta..terserah deh) kepada seseorang. Dan biasanya ada rasa "deg-degan" di dada sebagai pertanda bahwa Qolbu Anda sudah terikat dan tertarik kepada orang yang Anda cintai. Bahkan, sedikit saja "gacoan" Anda bergerak maka rasanya sudah tertarik Qolbu ini secara duahsyat, nyaris keluar dari dalam dada ... Ya, jangankan tubuhnya yang bergerak, baru mendengar namanya saja maka bergetarlah seluruh alam semesta mikro di tubuh Anda. Subhaanallah... daya ikat yang nyata...
Padahal, ketika kita berbicara tentang Frekuensi Cinta yang murni maka seharusnya yang hadir adalah getaran-getaran yang berbeda... terikat memang...tergetar memang... tapi keterikatan dan getarannya menimbulkan ketenangan, bukan kegelisahan.
Sehingga, jika kita sedang Jatuh Cinta kepada seseorang maka salah satu rahasianya agar jiwa kita tidak gelisah adalah : LEPASKANLAH IKATAN Qolbu Anda kepada orang itu dan alihkan kepada Allah yang Maha Mengikat. Allahush Shomad, Allah tempat bergantung, Allah tempat mengikat. Maka kegelisahan akan berubah menjadi ketenangan, sehingga Cinta sejati bisa muncul dan menarik cinta sejati lainnya... yaitu pernikahan..bukan pacaran...
Sahabatku yang penuh gairah dalam ketenangan yang sejati....
Ketika cinta hadir maka biasanya secara otomatis kita memiliki KEINGINAN untuk MEMILIKI orang yang kita cintai. Dan itulah IMPIAN kita, sang Gacoan Cinta yang penuh pesona. Apakah impian cinta itu masih dipendam atau sudah diakui dan diproklamirkan ke semesta. Dan biasanya, ketika keinginan itu kuat mengikat Qolbu, maka yang terjadi adalah "kegelisahan" bahkan "super gelisah". Malam gak bisa bangun...makan susah sedikit...karena selalu terbayang-bayang bayangannya..hehe.
Sedangkan kegelisahan bermain pada "Frekuensi Kesulitan". Sehingga, ketika kita gelisah maka kita sedang mengundang kesulitan di dalam kehidupan kita, baik kita mendapatkan impian kita ataukah kita tidak mendapatkan impian kita. Yakni apakah kita jadi menikah dengannya, atau bahkan cuman pacaran plus maksiat, atau bahkan cuman sampai dilamar lalu ditolak, atau bahkan juga kenalan aja gak sempet... Hmm, pokoknya rugi deh kalau pondasinya kegelisahan.... apalagi kalau sampai nikah... sayang banget kan kalau kita menikah dengan pondasi kegelisahan... ayooo..yang dulu kayak gitu pas nikahnya...segera beristighfar dan ubahlah frekuensi Anda... ^_^
Dengan demikian, tugas Anda yang sedang Jatuh cinta adalah : "HILANGKAN KEGELISAHAN" dan hadirkan FREKUENSI KETENANGAN. Sehingga, apapun yang terjadi kelak atas IMPIAN Anda tersebut maka Anda tetap TENANG dan BAHAGIA, sebab Anda sedang mengundang ketenangan dan kedamaian ke dalam hidup Anda. TENANG SAJA, Allah PASTI memberikan yang TERBAIK dan TERPANTAS untuk Anda.... "Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal itu sangat buruk bagimu... (Q.S. 2:216)"
Itu sebabnya, IMPIAN dan SYUKUR itu harus berada dalam satu paket. Artinya, Impian Anda terhadap orang yang Anda kasihi harus Anda imbangkan dengan rasa syukur Anda terhadap orang yang sudah ada di sekitar Anda. Anda tidak perlu membayangkan si do'i yang Anda impikan itu "seolah-olah" sudah menjadi milik Anda, lalu Anda syukuri keberadaannya sambil asyik membayangkan yang "iya-ya" hehe... bukan begitu... sebab kalau begitu bisa mendatangkan kemudaratan "yang tak terduga" di dalam kehidupan Anda, itulah rasa syukur yang menghadirkan kegelisahan... syukur yang salah alamat..hehe...
Lalu kumaha atuh? Yakni, cukup dengan mensyukuri dengan sepenuhnya...melatih rasa kasih dan cinta Anda sepenuhnya...melatih memberi ketulusan dan pengorbanan sepenuhnya...kepada orang-orang yang sudah "dititipkanNya" kepada Anda... : ibu Anda, Ayah Anda, saudara-saudara Anda.... yang mana ketika Anda melatih diri untuk terus mencintai... maka "KEMAMPUAN CINTA" Anda terus bertambah, Frekuensi Anda akan terus meningkat, sehingga ALLAH menganggap Anda PANTAS menerima amanah cinta lainnya... dan bisa jadi amanah itu adalah "gacoan Anda".... asyiiiik... alhamdulillaah..... segala puji, keindahan, dan kehebatan hanya milik Allah Subhaanahuwata'aalaa
Oke kita lanjutkan...
Intinya bahwa semua kejadian yang ada di muka bumi ini memiliki frekuensinya masing-masing, yang secara garis besar bahwa Frekuensi itu dibagi mejadi dua yaitu : Frekuensi Baik (Kemudahan) dan Frekuensi Tidak Baik (Kesulitan).
Contoh Frekuensi Baik : Cinta, Kasih Sayang, Ikhlas, Taqwa, Teliti, Berlapang Dada, Berserah, Bertekad, Yakin, dan Tenang.
Contoh Frekuensi Buruk : Curiga, Kesal, Malas, Egois, Kecewa, Dendam, Merasa Hebat, Sombong, Marah, Gagal Tawadhu, dan Gelisah.
Dan berbagai Frekuensi ini "terselimuti" oleh amal. Sedangkan kebanyakan kita mudah tertipu oleh "Amal yang terlihat". Amal boleh saja menipu banyak orang, tapi Frekuensi yang kita bangun itu adalah jujur. Nah, Allah melihat frekuensi apa yang kita pancarkan, bukan sekedar meliaht amal apa yang kita lakukan.
Tentang hal ini ada "empat tingkat" Frekuensi dan amal:
1. Amalnya Terlihat Tidak Baik, Frekuensinya Tidak Baik
Amalnya Pelet, Frekuensinya Egois
Amalnya Korupsi, Frekuensinya Malas Bekerja..
2. Amalnya terlihat baik, frekuensinya tidak baik
Amalnya Sholat, tapi Frekuensinya Sombong.
Amalnya Sedekah, tapi frekuensinya Curiga.
3. Amalnya Terlihat Tidak Baik, frekuensinya baik
Amalnya mencuri, tapi frekuensinya terpaksa untuk bertahan hidup
Amalnya menceritakan "kehebatan diri", tapi frekuensinya berbagi pengalaman hidup sebagai pembelajaran untuk semua..
4. Amalnya Terlihat Baik, Frekuensinya Baik
Amalnya Menikah, Frekuensinya Cinta
Amalnya Tahajud, Frekuensinya Ikhlas
Nah, karena dalam kehidupan ini kita berhadapan dengan manusia biasa, maka "Sebisa mungkin bermainlah hanya di frekuensi tingkat 4 : Amalnya Terlihat Baik, Frekuensinya Baik, atau kalau terpaksa maka sesekali bermainlah di tingkat 3 : Amalnya terlihat tidak Baik, tapi Frekuensinya Baik."
Nah, Sahabat TCH yang berbahagia...
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap Frekuensi akan menarik Frekuensi yang sama. Kalau Frekuensi tingkat 1 yang sering digunakan maka kita akan mendapatkan banyak orang-orang bertipe 1 di sekitar kita, kalau frekuensi tingkat 4 yang kita pancarkan maka banyak orang-orang bertipe 4 berada di sekitar kita. Nah frekuensi di tingkat mana yang sering Anda pancarkan?
Begitupun dengan Cinta...
Jika Anda memiliki Cinta dengan frekuensi tingkat 4, yakni tujuannya menikah dan lalu dilakukan dengan prosedur yang baik dan indah, maka insya Allah Anda akan mendapatkan pasangan yang memancarkan frekuensi yang sama dengan Anda. Tapi jika Anda menikah dengan frekuensi "sekedar menggugurkan hawa nafsu secara halal" maka tak perlu heran jika pernikahan Anda hanya dipenuhi dengan berbagai hal yang sifatnya "sekedar menggugurkan kewajiban". Sebuah kehidupan yang dipondasikan rasa malas yang tinggi, lumayan membosankan...
Kini kita bicara tentang santet dan pelet
Nah jika ada orang yang ingin nyantet atau melet, maka tentu saja artinya frekuensi santet dan peletlah yang sedang ia bangun. Perkara itu masuk Frekuensi tingkat 1. Itu sebabnya jika Anda disantet, maka tetaplah berada di frekuensi tingkat 4, sehingga frekuensi santet yang dipancarkan oleh orang lain kepada Anda tidak akan nyambung.
Tapi karena iman itu kadang naik dan kadang turun, maka terkadang ketika frekuensi iman kita turun ke level 3, 2, bahkan sampai level 1, maka bisa saja efek dari santet itu akan berpengaruh. Semakin lama turunnya maka semakin dalam pengaruhnya. Nah, kalau seseorang disantet lalu ia pergi ke dukun agar tidak kena santet, maka ia JUSTRU sedang menjerumuskan dirinya masuk ke frekuensi 1. Dan ini sangat berbahaya...
Frekuensi tingkat 1 akan ampuh memengaruhi frekuensi tingkat 1 lainnya dan "masih cukup ampuh" memengaruhi frekuensi tingkat 2. Tapi frekuensi tingkat 1 akan kesulitan memengaruhi frekuensi tingkat 3 apalagi sampai memengaruhi manusia yang berada di frekuensi tingkat 4.
Tentu saja, kecuali Allah berkehendak lain.... sebab DIAlah yang menguasai frekuensi di alam semesta ini...
sumber : cahayasemesta
Saya Belajar
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai...
Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tehun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menhancurkannya...
Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik...
Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yang begitu perhatian pada saya...
Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa tumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa di antaranya melahirkan cinta sejati...
Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya...
Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain, kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus...
Saya belajar, bahwa lingkungan dapat memengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang telah saya lakukan...
Saya belajar, bahwa dua menusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang bebeda...
Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya...
Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati...
Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis...
Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering di ambil segera dari kehidupan saya...
Selamat belajar……. !!!
Nikmati dan syukuri
Dalam hidup ini kita harus hadapi,jalani,nikmati dan syukuri.karena hidup suatu anugrah dari sang maha pencipta…hadapi dan jalani apapun maslahnya,karena orang hidup tidak lepas dari suatu masalah jadikan hati kita seluas samudra yg bisa menampung dan menyelesaikan suatu masalah .
emang kadang hidup ini tidak adil,itu kenyataan yg tidak bisa dihindarkan mengeluhpun tidak ada gunanya dan tidak merubah suatu apapun..Kehidupan akan terus mengalir seperti air,begitu banyak orang mengeluh tentang dirinya mungkin begitu banyak masalah yg dihadapinya ada juga yg bilang dirinya tidak berguna dan menyalahkan Tuhannya…bagai mana bisa…!!!
Ingat …kita ini pemenang sejak lahir,kita ini salah satu seperma yg lolos keruang rahim,kita melawan ribuan seperma begitu banyak yg ingin lolos keruang rahim,cuman kita yg lolos keruang rahim karena kelincahan dan kecepatan kita sehingga berhasil masuk,kemudian Tuhan meyempurnakan kita lalu diberi ruh dan jiwa kemudian dikeluarkan ke alam ini seharusnya kita ini bangga dan bersyukur….Bergembiralah karena tuhan tidak pernah menyuruh tuk bersedih…dan bersedihlah bila melihat sesama(mahluk hidup termasuk alam) menderita dan rusak.
Allah swt menciptakan kita untuk digunakan dan berguna karena tuhan tidak pernah membuet sampah didunia ini hanya kita yg membuat sampah,jadi berbuat baiklah antar sesama..Begitu banyak alam ini memberi kepada kita,begitu juga alam ini membutuhkan perlindungan dan perhatian kita…kenapa kita hanya bisa merusak dan merusak kenapa hanya mau enaknya aja….??? kita sebagai manusia aja bisa marah tentu alam ini juga bisa marah kalo tidak diperhatiin dan tidak dijaga kelestariannya.
Sebenernya dalam hidup ini imbal balik/pantulan seperti kita melempar sebuah bole ke dinding kemudian bola itu balik lagi kekita…Apabila kita berupaya baik maka yg akan balik kekita lebih baik dan apa bila berbuat buruk maka yg akan balik keburukan….
Emang kadang hidup itu gak adil mengeluhpun tidak merubah suatu apapun…maka bertindaklah seperti orang lain lakukan dan berbuatlah yg tidak lajim yg tidak mungin menjadi mungkin itu yg membuat kita bernilai dan berharga…Ingat Tuhan tidak merubah suatu hambanya kecuali diri kita yg merubahnya itu dalam pirmannya…Tuhan hanya memberi petunjuk dan jalan,tentu dgn dua jalan dan kedua-duanya mempunyai resiko..maka ambilah yg resikonya memuliakan kita lakukanlah dgn jalan yg baik dan santun…perhatikan beribi-ribu tahun orang telah membuktikan hanya berupaya baik hasilnya akan baik…
Keberhasilan bukan sebuah takdir,tapi hasil kombinasi dari Do’a,Impian dan bersungguh-sunguh dalam berusaha dan bersukur apa yg sudah diberi dari sang maha kuasa…
Wujudkanlah impianmu,lakukanlah dan wujudkan impianmu yg terdekat/impian yg kecil2 dulu yg sesuai dgn kemampuan kita….dengan impian yg kecil-kecil lama-lama akan terkumpul menjadi besar dengan seiring jalannya waktu…Ingat keraguan adalah yg pertama kali membunuh impian kita,maka lakukanlah seakan kamu akan hidup lebih lama dan berdo’a seakan kamu akan mati besok…
Kegagalan bukan akhir dari segalanya..Perhatikan berapa banyak orang yg sering gagal menjadi orang hebat dan sukses….kalo mau gagal ,sekalian gagal yg besar…
Setialah pada kebaikan dan kebenaran…
Resep Kebahagiaan dan Kesuksesan
Resep Kebahagiaan dan Kesuksesan
Ringankan hidupmu dengan cara menerima beban yang ada,
Ikatlah hasratmu dengan cara melepaskannya,
Marahlah pada sesama dengan cara memaafkannya,
Isilah wawasanmu dengan cara mengosongkan kehebatanmu,
Yakinlah atas azammu dengan cara berserah diri padaNya
Dapatkan yang terbaik dengan cara Memberikan yang terbaik,
Kritiklah orang lain dengan cara istighfar, introspeksi, dan memperbaiki diri sendiri,
Kecilkan masalahmu dengan cara membesarkan Allah,
Cintai yang bukan mahrommu dengan cara mencintai mahrommu karena Allah...
Begadanglah dengan cara Sholat Tahajud yang nikmat...
Redakan emosimu dengan cara Tilawah Quran yang tartil sepenuh hati,
Kayakan dirimu dengan cara Sedekah yang tak kau hitung-hitung balasannya
Kejarlah makhluk dengan cara membiarkannya berlari,
Kejarlah dunia dengan cara mengejar akhirat,
Kejarlah akhirat dengan cara mengejar Tuhan,
Kejarlah Tuhan dengan cara-Nya,
Kejarlah kehidupan dengan cara siap menerima kematian,
Kejarlah kuantitas dengan cara memperbaiki kualitas,
Kejarlah jodoh dengan cara mempersiapkan diri :
Siap menerima kekurangannya
Siap menerima perbedaan
Siap menerima kritikannya
Pintarkan otakmu dengan cara membersihkan hatimu,
Marketingkan produkmu dengan cara memarketingkan dirimu di hadapan Allah SWT...
Aturlah anakmu...Aturlah istrimu... Aturlah anak buahmu..Aturlah umatmu...Aturlah semestamu...dengan cara :
"jangan pernah mengatur mereka, kecuali sekedar taushiyah dan peringatan saja, sebab hanya yang Maha Mengatur kehidupan ini yang dapat memberikan hidayah kepada mereka, dan kepadamu..."
Langganan:
Postingan (Atom)