Dalam berbagai kasus terapi psikis, kejiwaan hingga penyakit menahun gak sembuh-sembuh, salah satu penyebabnya adalah karena selalu diawali dengan prasangka ketika akan menjalani apapun situasi lakon kehidupan.
Sesungguhnya Sang Maha Hidup telah memelihara dan mengatur dengan sebaik-baikNya. Sehingga apapun rejeki, peluang, kejadian yang datang pada seorang hambaNya pasti sudah dalam pengaturan yang sebaik-baiknya dan pasti ada hikmah dibaliknya.
So, kenapa mesti repot harus berprasangka macam-macam. Jalani saja dengan ikhlas semua kejadian yang datang silih berganti tanpa prasangka.
Masalah terjadi ketika seseorang mendapat undangan, di sms, di telpon, ditawarkan sebuah peluang, dan apapun kejadian, selalu saja diawali dengan sebuah prasangka.
Menduga tawaran peluang ini gak baguslah, gak bonafid-lah.
Meduga SMS dari teman ini khawatir bikin masalah.
Menduga telpon yang datang berdering-dering tiap saat ini dianggap menyebalkan.
Menduga bekerja di kantor ini kelak gak bakalan sukses
Menduga semua teman-temannya, keluarganya tidak perhatian padanya.
Menyangka negatif pada atasannya yang melimpahkan pekerjaan, toh akhirnya dikerjakan juga.
Ketahuilah, sangkaan itulah yang menjadikan cerita bergulir seperti yang kita sangka.
Ikhlas menjalani kehidupan tanpa prasangka, demikian indah menikmati kehidupan yang dianugerahkan Tuhan.
Masalah yang muncul karena selalu berprasangka negatif terhadap pelimpahan tugas, datangnya rejeki, peluang, SMS, telpon, dan apapun kejadian sesungguhnya bikin rugi kita sendiri.
Karena apapun yang datang pada kita tersebut adalah sudah bagian dari skenarioNya dan pasti ada maksud Tuhan dibalik itu semua. Kenapa mesti repot berprasangka.
Ketika diawali dengan prasangka misalnya: ” ngedumel”, atau prasangka ”enak benar nih bos” atau prasangka ”wah nanti yang dapat prestasi pasti dia”, maka seorang sahabat yang dlimpahkan tugas kantor akhirnya jadi masalah di kemudian hari. Masalah psikis, dan akhirnya terakumulasi menjadi stress, depresi dan sakit jasmani.
Dilimpahkan tugas pekerjaan dari atasannya, namun sudah berpikiran jelek duluan. Toh akhirnya dikerjakan juga pekerjaan tersebut dengan sempurna.
Mau tahu rahasia dimana letak ruginya?
Niat prasangka merupakan ketidakikhlasan menerima takdir Tuhan yang datang sehari-hari. Pikiran yang diawali dengan niat ”macem-macem” ketidakikhlasan menjadi tidak selaras dengan gerak tubuh yang pada akhirnya mengerjakan tugas itu juga.
Ketidakselarasan yang menjadikan aliran energi otak – pikiran – hati menjadi bermasalah.
Ketidakikhlasan diawal sebuah pekerjaan yang pada akhirnya menjadkan aliran energi bermasalah itu menjadi sebuah sumbatan kesehatan jasmani. Jadilah penyakit pegal-pegal, pusing, nyeri, sakit persendian, dan semakin banyak perbuatan sehari-hari yang diawali ketidakikhlasan itu menimbun. Jadilah penyakit psikis dan jasmani yang kronis.
Seseorang yang bahagia dan ikhlas menjalani tugas Tuhan apapun, walaupun bekerja tidak henti-hentinya dari pagi hingga tengah malam, tidak pernah merasakan capek dan menderita, Terlihat seperti menikmati, ’fresh’ dan penuh semangat.
Namun sebaliknya seseorang yang selalu memulai dengan prasangka terhadap apapun pekerjaan, biasanya selalu mengeluh badan pegal-pegal, nyeri persendian, pusing, dan ada saja penderitaan psikis maupun jasmani.
Lalu bagaimana memulai dengan tanpa prasangka terhadap datangnya suatu peluang, rejeki ataupun ajakan?
Ya, terima saja telponnya, sms-nya, atau diamkan tanpa prasangka apapun bila sedang sibuk, juga terima saja ajakan teman maupun peluang rejeki yang ditawarkan bila memang waktunya luang. Semua dengan biasa saja, seperti tidak ada apa-apa. Tanpa dugaan ataupun sangkaan apapun menerima datangnya takdir.
Bila ternyata ajakan itu kurang baik, atau kurang berkenan, maka ”JANGAN SJUNGKAN MENGATAKAN: TIDAK” Ikhlas apa adanya, memang kenyataan demikian. Masalah psikis kelak akan muncul bila Anda sungkan, malu untuk mengatakan tidak. Masalah ”mindset” kecil yang kelak bila dibiarkan akan menjadi masalah besar di kemudian hari.
Dan bila ternyata ajakan, ataupun peluang rejeki itu sangat menarik, juga jangan sungkan KATAKAN YESSS. Jujur apa adanya.
Berkehidupan ikhlas adalah menyongsong takdir yang akan terjadi dengan lapang, penuh kejujuran apa adanya, dan tanpa prasangka apa-apa. Semua terjadi karena sudah yakin bahwa Tuhan telah mengatur dirinya dengan sebaik-baiknya. Yah, tinggal menjalani saja. Gitu aja kok repot!
Inilah obat penawar segala masalah, dan mencegah munculnya penyakit psikis, jasmani ataupun masalah kehidupan di kemudian hari.
Syukuri apa yang ada….
Hidup adalah anugerah…
Tetap jalani hidup ini…
Dan lakukan yang terbaik.
sumber : mahakosmos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar