Dahulu dalam pencarian Illahi banyak ribuan kasus yang menjadi pembelajaran kehidupan. Tentang Makna Pasrah, mengikuti gerak diam pada kehendakNya. Akhirnya banyak yang saya temui, mereka yang hidupnya jauh dibawah garis ataupun pas-pasan. Tidak mau kerja luarbiasa. Mereka percaya dengan do’anya cukup bersimpuh dalam ibadah. Tengadahkan tangan, dan menunggu keajaiban rejeki. Berharap sekarung duit gabruk di hadapannya. Ada yang bermindset tidak mau kaya, karena takut masuk neraka. Lalu saya bilang, kamu mau pakai apa untuk pergi haji dan umroh atau sedekah membantu sesama? Pakai daun disulap jadi duit segepok? Saya juga mau.
Lalu kenapa banyak ulama yang diam-diam saja kok uang mengalir kepada beliau tanpa hentinya? Wah kamu senangnya mengamati gunung…tapi gak melihat gunung dari dekat. Gunung itu bisa begitu gak cuma diam ajah…tapi juga bergerak luarbiasa bekerja menjadikan dia seperti itu. Apa kamu pikir ALLAH itu tidak sibuk, dan diam saja. Kalau DIA diam saja, kamu gak bakalan ada. Gak ada proses makanan bisa jadi darah. Gak ada proses dari kehampaan bisa meletup jadi energi.
Jadi apa maknanya gerak diam pada kehendakNya. Gerak diam adalah merenungi diri tafakur untuk intropeksi diri, membersihkan programming negatif dalam diri alias kotoran kesalahan cara perilaku, pola pikir, cara makan, sifat/karakter, program masalah dan penyakit kronisnya, karena itulah yang menjadikan programming kehidupan setelah hari ini. Programming baik akan menuai kebaikan. Programming negatif ya menuai kejelekan. Sekecil apapun akan menuai yang sama. Dengan gerak diam, membersihkan, menon-aktifkan programming negatif, jadilah Tuhan akan menggerakkannya dengan programmingNya.
Bagaimana sulitnya kita mendidik anak, kalau anak masih banyak programming sendiri sehingga sulit diatur.
Bagaimana sulitnya mengendalikan kemudi pesawat kalau kemudinya gak mau dikendalikan, malah berputar kiri kanan sendiri.
Bagaimana sulitnya Owner memimpin karyawan, kalau bawahannya punya visi misi sendiri. Capek deh..
Rasulullah Muhammad SAW saja yang sudah maksum alias bersih dari programming negatif, masih bebersih diri tiap hari dengan istighfar 70x. Sehingga dengan wadah bening bersih, mudahlah “message” Illahi tebuka dalam diri beliau. Dengan programming bening bersih (Ummi – bodoh) dan menginput niat untuk merubah kehidupan masyarakat yang jahiliyah. So, niat beliau yang mulia di wadah yang bersih ini menjadikan hukum semestaNya bekerja sesuai niat beliau. Turunlah programming yang menjadikan beliau menjadi sesuai niat programmingnya, yaitu merubah kehidupan masyarakat agar jauh dari jahiliyah/kebodohan. Dan jadilah gerak lahiriyahnya dari bukan siapa-siapa menjadi luarbiasa sibuknya, mencerahkan umat.
Ikhlas dan pasrah pada Illahi adalah bukan sekedar diam di kamar, gak pake kerja, gak perlu capek-capek menunggu keajaiban datang. Ikhlas pada kehendakNya juga dibarengi dengan gerak diam membersihkan mindset negatif malasnya, pesimisnya, masalahnya, prasangka negatifnya dkk. sehingga bersih dan bening. Dengan kebersihan dan keheningan itulah pasang niat. SEMUA BERAWAL DARI NIAT.
Mengheningkan Cipta. Hening untuk Mencipta. Hening karena sudah bening bersih dalam pikiran dan hati, hanya tertuju pada Illahi. Bukan belajar hening, tapi pikirannya muter-muter gak karuan dengan berbagai macam program gak jelas.
Programkan satu visi, apa yang mau diraih. Tanamkan programming itu, benamkan dalam ruang hati ruang programming dengan sangat kuat.. Jangkarkan, tanamkan dalam settingan yang “apik” melalui ibadah maupun sholat. Satu programming yang terus fokus (khusu”) dibenamkan terus menerus (istiqomah). Dan baru terjadilah ikhlas pada kehendakNya yaitu berjalannya programming niat tersebut, menjadi rangkaian cerita di kemudian hari. Persis apa yang diniatkan. Bila itu menjadi kehendakNya alias dikabulkan.
Tapi itulah seorang hamba, yang hanya mengajukan proposal do’a programming. Ya ajukan saja, ikhlas, syukur-syukur diterima. Disaat program ACCEPTED olehNya dan berjalan, semua datang sesuai programmingnya. BERGERAKLAH, ikhlas ikuti apapun siapapun yang mengantarkan rejeki. Ikhlas mengikuti apapun skenario yang akan datang, sesuai JANGKAR NIAT sebelumnya di dalam dada.
Jangan pernah menolak rejeki. Semesta Illahi akan hilang kepercayaannya. Banyak sahabat yang kaget terperangah mimpi jadi kenyataan, yang diniatkan terjadi. Yang disangka-sangka nyata terjadi. Bahkan penyakit kronisnya sembuh dengan mukjijat Illahi. Namun banyak sahabat juga kecewa, gara-gara menolak peluang, yah rejeki yang sama tidak datang lagi.
sumber : mahakosmos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar